Senin, 26 Januari 2009

Tokoh Muda dan Tua Harus Bersinergi


Jakarta – Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Wiranto mengatakan, tokoh pemimpin dari generasi yang berbeda harus bersinergi untuk dapat membawa bangsa Indonesia menuju kesejahteraan dan menghindari adanya dikotomi antara tokoh tua dan muda dalam kepemimpinan bangsa.

‘’Yang perlu diperhatikan sekarang adalah bagaimana mengubah dikotomi tersebut menjadi sebuah sinergi untuk memperkuat bangsa. Kalau kita terjebak pada dikotomi itu, maka kita rugi," kata Wiranto, di Jakarta, Rabu, ketika ditemui di sela-sela deklarasi pembentukan Komite Bangkit Indonesia, yang juga dihadiri sejumlah tokoh politik serta akademisi, di Gedung auditorium Perpustakaan Nasional.

Menurut Wiranto, kemungkinan terjadinya dikotomi antara kaum muda dan tua harus diwaspadai jangan sampai menjadi sumber perpecahan bangsa. ‘’Tokoh pemimpin muda kita butuhkan untuk menatap masa depan bangsa kita. Tetapi tatkala kita terjebak dalam dikotomi tokoh tua dan muda, maka kita melakukan kesalahan," tuturnya.

Kaum muda, katanya, sudah saatnya ditempatkan sebagai kader bangsa untuk memimpin. Kemunculan pemimpin dari kaum muda juga harus didukung. Namun, ujar Wiranto, kaum muda yang akan duduk di pemerintahan kuga harus memiliki pengalaman dan kompetensi.

‘’Silakan saja munculkan (pemimpin dari kaum muda). Tetapi dalam pemilihan pemimpin ada aturan mainnya, yaitu melalui kompetisi,’’ ujarnya.

Saat ini, katanya, Partai Hanura yang dipimpinnya telah memiliki kader-kader muda yang siap untuk memimpin. ‘’Pasti akan kita tampilkan (tokoh pemimpin muda). Kita memiliki banyak tokoh muda. Hanya saja, kita harus melihat kapasitasnya. Kita tidak boleh menampilkan tokoh muda yang rendah kapasitasnya,’’ kata Wiranto.

Sementara itu, Ketua Dewan Pertimbangan DPP PDIP, Taufik Kiemas mengatakan tokoh pemimpin muda dipersilakan maju di pemerintahan dengan syarat mampu mempersatukan bangsa Indonesia dan menegakkan demokrasi. ‘’Dan demokrasi itu melalui partai politik,’’ ujar Taufik.

Dalam kesempatan tersebut tokoh politik yang hadir di antaranya adalah adalah Taufik Kiemas, Wiranto, Amien Rais, Try Sutrisno, Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid (Yenny Wahid), Khofifah Indar Parawangsa, Pramono Anung, Fuad Bawazier, Syafi’i Ma’arif, dan Akbar Tandjung. Sedangkan para akademisi dan profesional yang hadir di antaranya adalah Yudhi Latif, Denny JA, dan Hendri Saparini.
sumber:INNChannels (ant/ferd/P1)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar