Senin, 23 Februari 2009

Siapa Cawapres Partai Golkar?

Sebanyak 33 Dewan Pimpinan Daerah I Partai Golkar menyatakan Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla sebagai calon presiden (capres) dalam rapat konsultasi partai itu yang berlangsung di Jakarta, Kamis (18/2). Pencalonan Jusuf Kalla (JK) membuktikan partai pemenang pemilu dalam pemilihan umum 2004 itu semakin kuat dan ada di hati masyarakat pemilih. Bahkan mendapat dukungan dari rakyat di daerah terpencil mulai Sabang sampai Merauke.

Sumber SP di DPP Partai Golkar, Jumat (20/2) pagi, menyebutkan, sikap 33 DPD I itu tidak terlepas dari manuver agar Partai Demokrat, khususnya Susilo Bambang Yudhoyono untuk segera mengumumkan calon wakil presiden (cawapres)-nya. "Atau dengan kata lain merangkul kembali JK sebagai cawapres Yudhoyono," katanya.

Sumber itu mengungkapkan, banyak elite Golkar yang masih menginginkan untuk mempertahankan duet SBY-JK. Namun keinginan tersebut memiliki syarat, di antaranya Golkar harus diberi porsi lebih atau memasukkan lebih banyak lagi kader Golkar dalam kabinet.

Selain itu juga, Golkar berkeinginan menempatkan kadernya pada posisi strategis di kabinet SBY-JK mendatang, yakni menteri pertanian, menteri kehutanan, dan menteri koperasi. "Saya pikir hanya dengan mempertahankan duet tersebut, Golkar masih bisa berbicara di kancah nasional," kata sumber tersebut.

Ketua DPP Partai Golkar Yorrys Raweyai yang juga Ketua Angkatan Muda Partai Golkar menyatakan, tanpa mengabaikan pencalonan dari 33 DPD Partai Golkar, kemungkinan SBY-JK tetap ada.

Kalau JK maju sebagai capres, siapa cawapres) yang akan mendampinginya? Sejumlah nama muncul, seperti Sutiyoso, Fadel Muhammad, Sultan Hamengku Buwono X, Hidayat Nur Wahid dan Meutia Hatta. Kepada siapa Golkar menjatuhkan pilihannya, lihat saja nanti. [M-16/W-8]
sumbe: suara pembaharuan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar