Jumat, 20 Februari 2009

Kalla Siap Tantang Yudhoyono

JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla menyatakan siap berkompetisi dengan Susilo Bambang Yudhoyono dalam pemilu presiden mendatang. "Sejak awal saya siap untuk apa saja," kata Kalla dalam jumpa pers di kantor Wakil Presiden kemarin.

Meski begitu, ia mengingatkan, hingga kini belum ada keputusan resmi Golkar mengenai pencalonan presiden. Partai berlambang beringin ini berkukuh akan mengumumkan calon presidennya setelah ada penetapan dalam rapat pimpinan khusus. "Semuanya diputuskan secara formalnya pada April," katanya. "Nama-nama (kandidat)-nya baru akan masuk pada awal Maret ini."

Kalla juga menegaskan komitmen menyelesaikan duetnya dalam pemerintahan bersama Yudhoyono hingga delapan bulan mendatang. Tugasnya sebagai wakil presiden kata Kalla, merupakan amanah dari rakyat, yang berbeda dengan fungsinya sebagai ketua umum partai. "Itu berbeda. Tidak ada hubungannya." Ia juga memastikan tidak akan ada perpecahan kongsi antara dia dan Presiden Yudhoyono sampai akhir pemerintahan. "Sampai 2009 itu SBY-JK diangkat oleh rakyat. Bagaimana mau pecah kongsi?"

Kalla kemudian mengatakan dia menghargai pernyataan sikap para pengurus Golkar daerah seusai rapat konsultasi di kediamannya pada Kamis lalu, yang secara bulat mendukung Ketua Umum Golkar untuk maju sebagai calon orang nomor satu di Republik. Menurut Kalla, pernyataan sikap para pemimpin partai di daerah itu terkait dengan eksistensi Golkar sebagai partai pemenang Pemilu 2004. "Mungkin ada masalah-masalah harga diri," katanya. "Bahwa kami harus mempunyai sikap yang jelas, supaya tidak selalu dianggap remeh."

Mengenai mekanisme, katanya lebih lanjut, Golkar tetap akan menjaring calon presiden berdasarkan usul daerah. Nama-nama yang dijaring akan disurvei untuk mengukur tingkat popularitasnya. Hasil survei itu akan menjadi salah satu pertimbangan bagi partai untuk memutuskan siapa calon yang akan dijagokan. "Saya tidak bisa menghindar (dari) yang diberikan oleh rapat pimpinan nasional itu. Saya sebagai Ketua DPP tentu tidak bisa berbicara selain apa yang diputuskan."

Sikap Golkar mengajukan calon presiden itu disambut gembira oleh Akbar Tandjung, yang menjabat ketua umum partai sebelum Kalla. Akbar berharap penetapan calon presiden bisa dilakukan melalui proses penjaringan. "Saya tentu siap berkompetisi secara sehat," kata Akbar mengisyaratkan minatnya turut bertarung dalam proses itu.

Dari pihak Partai Demokrat, ketua dewan pimpinan pusat partai pendukung Yudhoyono itu, Anas Urbaningrum, mengatakan sikap tegas Golkar maju sendiri memperebutkan kursi kepresidenan tersebut jelas akan berdampak pada partainya. "Partai Demokrat harus bekerja lebih keras untuk mengusung dan memenangkan SBY," katanya.

Karena itu, kata Anas, Demokrat berharap Golkar masih akan terus berada dalam barisan koalisi. Tapi, kalau akhirnya Golkar memutuskan bersikap lain, "Kami tidak punya hak untuk menghalangi." KURNIASIH BUDI | DWI RIYANTO | NININ DAMAYANTI | TOMI

sumber; koran tempo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar