Jumat, 20 Februari 2009

Kurangnya Sosialisasi Ancam Pemilu 2009

Mataram: Pemilihan umum tinggal 46 hari lagi, namun masih banyak warga Nusa Tenggara Barat (NTB) yang tidak memahami cara pencoblosan, karena kurangnya sosialisasi. Hal ini dinilai mengancam kesuksesan Pemilihan Umum 2009.

"Sosialisasi sangat kurang," kata Ketua DPRD Nusa Tenggara Barat Suhaili Fadli Thohir yang juga calon legislator (caleg) DPRD NTB dari Partai Golkar, Sabtu (21/2). Suhaili berasal dari lingkungan Pondok Pesantren AtThohiriyah Bodak Lombok Tengah.

Menurutnya, para caleg banyak yang mengambil inisiatif membuat sendiri contoh surat suara agar warga dapat memilih sesuai nomor urut. Tapi, kata Suhaili, inisiatif tersebut tidak diperkenankan oleh Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu).

Ketua Panwaslu NTB Yan Marlu mengakui melarang pembuatan contoh surat suara yang isinya menyebutkan nama caleg dan partai secara asli. "Apalagi specimen dari KPU kan belum dikeluarkan. Ini kan rahasia publik," ujarnya.

Hal itu, menurutnya, juga dapat merugikan calon tersebut bila model contoh surat suara yang dibuatnya berbeda nantinya dengan surat suara yang diterbitkan oleh KPU.

Yan Marlu membenarkan kurangnya sosialisasi yang dilakukan KPU Daerah NTB yang hanya memiliki anggaran sosialisasi sebesar Rp 90 juta. Jumlah tersebut dinilainya tidak wajar karena ada sembilan daerah kota kabupaten se-NTB.

Menurutnya, KPUD NTB sudah mengambil inisiatif mendompleng lembaga yang berkenan menyelenggarakan kegiatan internal untuk karyawan atau siswa.

Ketua KPUD NTB Fauzan Khalid mengatakan sosialisasi secara menyeluruh sampai tingkat warga di dusun dilakukan dalam waktu sebulan terakhir ini. Namun, ia menyangkal kalau melarang membuat surat suara para caleg. "Asalkan tidak manipulatif," ujarnya.
sumber: TEMPO Interaktif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar